"Aku ingin kamu bisa
Menghadapi segalanya
Memang berat dan tak mudah
Tapi kami akan selalu ada
Ayo ayo ayo Indonesia bisa
Ayo ayo ayo bangkit bersatulah
Ayo ayo ayo kami di sini tuk mendukungmu"
Menghadapi segalanya
Memang berat dan tak mudah
Tapi kami akan selalu ada
Ayo ayo ayo Indonesia bisa
Ayo ayo ayo bangkit bersatulah
Ayo ayo ayo kami di sini tuk mendukungmu"
Merasa menemukan kata-kata diatas ? Ya, itulah cuplikan lagu yang menjadi OST Sea Games 26 yang telah diselenggarakan di Indonesia yang berlangsung selama 12 hari di Jakarta dan Palembang, Indonesia, pada 11-12 November 2011 untuk melengkapi tugas sekolah.
Indoneisa menjadi tuan rumah untuk acara Sea Games yang ke 26 dan telah berhasil meraih juara sebagai Juara Umum. Itulah berkat dan hasil dari kerjakeras, kerjasama antara pemain. San juga tentunya rasa antusiasme dan support dari masyarakat Indonesia.
Selama Sea Games berlangsung, banyak teknologi yang digunakan. Nah, kali ini saya akan membahas sedikit tentang teknologi yang digunakan selama Sea Games berlangsung.
Yang pertama, Scoring Board
Ini adalah teknologi papan skoring yang ditampilkan secara digital. Selain lebih bagus daripada memakai papan skoring biasa, papan ini juga lebih menarik serta memiliki teknologi yang lebih tinggi dibandingkan dengan papan skoring biasa.
Yang kedua, Teknologi Pencegah Hujan
Rupanya teknologi pencegah hujan ini adalah tugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Cara kerjanya ternyata adalah menggunakan 3 buah pesawat, yaitu 2 buah pesawat Casa 212 dan 1 buah pesawat Cesna. Sebenarnya pencegahan hujan dilakukan dengan menggeser awan dan mencegah awan yang berpotensi menimbulkan hujan dengan menaburkan bahan higroskopis kurang dari micron ke dalam sistem awan yang baru muncul.
Pesawat Casa 212
Pesawat Cesna
Awan yang baru muncul tersebut biasanya tersusun atas 100 butir air persentimeter kubik dengan ukuran masing-masing 10 mikron. Ketika ada tambahan uap air, awan akan tumbuh menjadi awan hujan sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Disini peran BPPT tersebut, yaitu dengan membuat awan agar tetap stabil.
Seandainya cara ini kurang efektif dan awan masih berkembang menimbulkan potensi awan hujan, maka cara lainnya adalah dengan jumping process atau metode proses lompatan. Cara kerja metode ini adalah memaksa awan segera menjadi hujan supaya tidak terlalu besar dan hujannya nggak deras. Kebalikan dari cara yang pertama, yaitu dengan menaburkan bahan higroskopis berukuran lebih dari 30 mikron.
Teknologi pencegah hujan menggunakan Doppler weather mobile radar untuk mendeteksi pertumbuhan dan pergerakan awan dan ditambah dengan pesawat versi rain making yang memiliki GPS serta mampu membawa bahan semai berdasarkan target. Kemudian peralatan canggih lainnya, seperti Automatic Weather Station, pemeriksa suhu dan iklim dan lainnya.
Itulah beberapa teknologi yang telah digunakan dalam acara Sea Games 26 yang diselengarakan di Indonesia beberapa hari yang lalu. Mohom maaf bila ada kesalahan.
Terima Kasih telah membaca :)
This is my story. What's yours ?