PERJALANAN SAYA SAAT LEBARAN TIBA
YANG TIDAK PERNAH SAYA LUPAKAN
Hari ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu. Mengapa ? Dimana lagi kita akan mendapatkan pintu maaf yang sebesar-besaranya atau bisa bertemu saudara-saudara dan keluarga kalau bukan di Hari Raya Idul Fitri ? Yap, hari ini tepat tanggal 10-09-2010 dan hari ini juga saya akan memulai perjalanan saya di saat hari raya. Singkatnya, setelah saya berkeliling bertandan ke rumah saudara-saudara dan ke rumah kakek dan nenek, pada saat malam hari saya akan memulai perjalanan pulang kampung yang sering kita sebut “Mudik” yang biasa kita laksanakan saat lebaran tiba. Saya berangkat bersana tante dan om saya yang bernama Om Edo dan Tante Ria beserta anaknya yang bernama Talitha. Dan tentu saja bersama keluarga saya. Perjalanan kali ini lain dari yang biasa saat saya pulang kampung. Mengapa ? Karena saat ini saya pergi bersama tante dan om saya. Suasana menjadi lebih ramai. Perjalanan menjadi lebih seru. Dan tentu saja barang bawaan menjadi lebih banyak.
Setelah kami merapihkan dan menyiapkan segala barang bawaan yang akan di bawa, kami lekas berangkat di malam hari nya. Kami berangkat memakai mobil. Nah, saat mobil kami akan keluar dari garasi, di depan pintu garasi kami ada sebuah taksi. Alhasil, kami mencari supir taksi tersebut. Tapi permasalahan nya pada saat itu karena sudah malam keadaannya, akhirnya kami kesulitan mencarinya karena daerah rumah kami sudah sepi sekali. Akan tetapi, ada beberapa orang yang membantu kami mencari nsupir taksi tersebut. Akhirnya, kami berhasil menemukan supir taksinya, dan kami memulai perjalanan...
Tujuan perjalanan pertama kami adalah ke daerah yang bernama Gombong. Jarang sekali ada orang yang tau daerah yang bernama Gombong itu. Daerah tersebut terletak di Jawa Tengah. Masih perkampungan, masih asri dan banyak pohonnnya. Daerah tersebut adalah kampung halaman ibu saya. Tepatnya di kampung Sekarteja. Di sana kami mengunjungi kakak sepupu dari nenek saya. Kami menyebutnya “Mbah Bude” atau biasa di panggil “Mbah De”. Kami sangat senang sekali diasana, karena kami bisa saling memaafkan satu sama lain. Dan tentunya saja, kami juga bertemu dengan tetangga sekitar. Keadaannnya disanan sedang hujan, jadi kami di rumah Mbah De saja. Dan liburan kali ini kami menginap di hotel tidak di rumah Mbah De karena kami kira, biasanya di rumah Mbah De ramai dengan saudara. Kami sekeluarga di tambah Om dan Tante, kalau di hitung-hitung dengan rumah nya Mbah De, kami tidak cukup tidur di sana.
Pada saat sore harinya, kami kembali ke hotel tempat kami menginap. Nama hotel tersebut bernama Grafika. Di sana kami hanya bersinggah untuk beristirahat. Esok harinya kami berangkat ke Sekarteja lagi. Nah, karena cuacanya terang kami berencana untuk melihat kambing kami di sana yang di urus oleh tentangga Mbah De kami. Ternyata sudah banyak. Tadiya hanya satu kambing betina saja. Lalu menjadi kurang lebih ada enam kambing di sana. Lucu sekali kelakuan kambing saya di sana. Apalagi ada salah satu kambing saya yang baru lahir, hobinya meledek dan bermain, akan tetapi sifatnya pemalu. Setelah kami melihat kambing disana, kami pulang ke rumah Mbah De, tapi di tengah perjalanan saya meminta daun jati di kebun belakang Mbah De untuk penelitian Karya Ilmiah Remaja. Nah, orang tua saya, serta Om dan adik saya bergegas ke kuburan untuk melayat. Sedangkan saya dan dan tante saya di rumah Mbah De. Disana, setelah kami berkumpul kembali kami menunggu kedatangan nenek dan kakek saya. Tetapi karena terlalu lama, kami akhirnya tidak menunggu kehadiran kakek dan nenek saya di sana karena waktu. Akan tetapi, tidak lama kemudian kakek dan nenek kami datang dan kami hanya berpamitan untuk pergi.
Tujuan selanjutnya adalah Jogja. Jogja, adalah kampung halaman bapak saya. Akan tetapi , di tengah perjalanan kami melihat Pasar Malam. Pasar Malam adalah hiburan bagi orang-orang yang di sekitar kampung. Ramai sekali suasananya. Yah, layaknya Pasar Malam, kalau tidak ramai namanya bukan Pasar Malam kalau begitu. Di Jogja kami di sana menginap di Hotel Quality Jogja. kami sudah lama menginap di Hotel Quality, karena setiap kali kami pergi ke Jogja kami menginap di Hotel Quality. Kami sampai di sana, pada malam harinya. Kami beristirahat sebentar, lalu terjadilah gempa. Yap, Jogja gempa lagi. Karena Jogja memang rawan gempa. Gempa tersebut berkekuatan 5 skala richter. Cukup membuat orang-orang turun semua ke lobby hotel. Keadaan lobby hotel ramai sekalio seperti pasar. Orang-orang panik, anak-anak kecil menangis. Keadaan riuh. Tapi menjelang sekitar 15 menit, orang-orang mulai kembali ke kamarnya masing-masing.
Esok harinya, kami berziarah ke tempat pemakaman umum buyut saya. Dari bapak saya. Di daerah semaki, di Jalan Kusuma Negara. Dan juga di daerah tempat pemakaman umum Pugeran setelah itu bersilahturahmi dengan keluarga Omnya bapak saya. Lau, kami pulang ke hotel. Esok harinya kami setelah sarapan pagi, kami bergegas ke Semarang. Di sana kami berziarah juga di tempat pemakaman umum Bergota, tempat kakek saya dari bapak saya. Setelah itu kami pulang ke Jogja lagi.
Tujuan kami selanjutnya adalah ke Bandung, tapi sebelum itu kami akan bertandan ke rumah teman bapak saya. Akan tetapi di tengah perjalanan kami rasa ada yang belum mendapatkan oleh-oleh, jadi kami memutuskan untuk mampir ke Mirota Batik di Jalan Kaliurang, km 15. Kami berpencar untuk berbelaja mencari oleh-oleh, setelah itu kami bertemu lagi di tempat kerajinan. Ibu saya dan tente saya terlebih dahulu keluar, saya dan om saya menyusul di belakang sedangkan bapak saya ada di luar. Akan tetapi, kami ada sedikit masalah yang mengharuskan kami untuk membatakkan rencana perjalanan kami yang sudah di rencanakan terlebih dahulu. Kami di bantu oleh orang-orang dari PT. Indoguna dan saudara saya. Pulang dari sana kami memakan bakso di sebuah kios di pinggir jalan. Kami mencoba untuk mencoba masakan di sana. Dan rasanya sangat lezat sekali. Bakso ini lain dari yang lain, karena bakso yang saya makan ini kuahnya terbut dari cabai rawit merah. Pedas sekali rasanya, akan tetapi sangat nikmat karena pada saat itu langit sudah gelap dan hawa nya suda mulai dingin.
Setelah dari masalah itu, esok nya kami berencana untuk mendatangi orang-orang dari PT. Indoguna yang teloah membantu kami. Disana kami bertemu langsung dengan pemimpinnya, dan orang-ornag tersebut. Akan tetapi, disini kami juga harus membatalkan rencana yang di buat mundur yang seharusnya kami sudah ada di Bandung karena ada sedikit masalah lagi. Tetapi akhirnya dapat di selesaikan dengan cara kekeluargaan.
Nah, hari ini tibalah saatnya kami melanjutkan perjalanan ke kota Bandung. Kami di sini menginap di Hotel Karang Sentra. Disini sauasanya sejuk sekali. Membuat kami yang semalaman menikmati perjalanan yang jauh menjadi lebih segar. Setelah kami membereskan barang-barang bawaan, kami semua beristirahat. Singkatnya setelah kami beristirahat, kami memutuskan untuk berwisata di De’ Ranch. De’ ranch ini adlah tenpat dimana kita bisa menunggang kuda ala cowboy, naik delman ala cowboy, dan belajar bagaimana menunggang kuda. Tapi pastinya selain itu kita juga bisa menikmati permainan yang lain. Saya bersama adik saya manunggang kuda keliling De’ Ranch sambil menikmati pemandangan pegunungan yang sejuk. Kami juga melihat peternakan sapi di sana.
Setelah kami dari sana, kami kembali ke hotel tempat kami manginap. Dan esok harinya kami kembali pulang ke Jakarta. Tahun ini adlah lebaran yang tidak akan pernah saya lupakan, karena tahun ini saya mendapatkan banya sekali pengalaman yang menjadikan pelajaran untuk kami dan tentunya juga untuk saya sendiri.
“SELESAI”